Rabu, 31 Oktober 2012
Zenon Bairi adalah seorang agen Indonesia,
bertugas menyelidiki sindikat penyeludupan barang-barang terlarang
yang diduga berasal dari Malaysia. Kobra Papageno adalah julukannya,
karena kobra papageno adalah nama kedua senjatanya. Kobra adalah pistol laser
serbaguna dan bisa juga menjadi jarum pembius. Papageno adalah cincin yang
berhiaskan kepala rajawali dan paruhnya runcing berisi serbuk racun sehalus
debu.
Dia pergi
ke Penang untuk bertemu dengan Panteri. Sewaktu Zenon di rumah pak Ibrahim,
bertemulah ia dengan Jerina, Azwita dan Rustam (keponakan pak Ibrahim sekaligus
tunangan Azwita) dan Arsyad Panteri (calon suami Jerina). Walaupun Arsyad
adalah Kepala Proyek Reaktor Nuklir, tapi sebenarnya dia adalah anggota tim
khusus Pemberantasan Narkotika Malaysia sehingga Zenon bekerja sama dengan
Arsyad dan Bahmid, bagian sekuriti dan yang akan memberi informasi Zenon jika
mengalami kesulitan dalam menyelidiki penyeludupan narkotika. Mereka saling
berhubungan dengan menggunakan mikrokomputer yang bentuknya mirip kalkulator
dan bernama Miki ni milik Zenon. Saat dia ikut bertamasya bersama Jerina,
Arsyad, Rustam, dan Azwita ke kuil ular, dia menemukan kejanggalan di belakang
kuil tersebut.
Sebagai penyamar pengusaha Indonesia,
Zenon bekerja sama dengan Albert Ng, seorang pengusaha kebun karet. Dia diajak
berkunjung ke Taiping, untuk melihat-lihat kebun karet. Dia bertemu dengan
Acong, orang yang diakui Rustam sebagai pasiennya.Dan dia di sana kedoknya
telah terbongkar, sehingga dia melarikan diri ke Butterworth.
Suatu malam Zenon dipancing ke
kuil ular, dan mendapati Acong terkulai lemas dengan keadaan gerahamnya
tercabut bersama dengan akar-akarnya. Acong memberikan Zenon informasi dengan
penyampaian yang terbata-bata. Ipoh, Dewa tangan empat belas dan besok tengah
malam. Zenon tidak tahu apa artinya, dan dia pun bertanya kepada Bahmid.
Saat dia berada di Ipoh dan pergi ke kuil
ular, dia menyamar sebagai turis dan ikut bergabung dengan
turis-turis lainnya dari Singapure. Dia mencoba memecahkan teka-teki yang
diberikan oleh Acong. Setelah rasanya cukup informasi, dia pulang walau masih
bingung dengan teka-teki tersebut.
Malam itu Zenon kembali ke kuil ular untuk
memecahkan teka-teki tersebut. Karena waktu belum tengah malam seperti yang
dibilang Acong, dia pun rebahan di gua kecil sebelah kiri altar. Tetapi dia
malah ketiduran, dan saat dia terbangun, terdengar suara 2 orang laki-laki
sedang berdebat. Mereka membicarakan SMC 414 (Super Micro Chip) yang juga
diincar oleh Zenon. Setelah mereka menemukannya, mereka dihadang oleh 2 orang
laki-laki dan 1 gadis. Lalu 2 laki-laki sebelumnya itu dihabisi oleh gadis itu.
Saat mereka akan pergi, Zenon menghadang 3 orang tersebut. Kekuatan gadis
tersebut sangat bagus, tetapi tidak bisa menandingi kehebatan Zenon. Setelah
mereka kalah, Zenon pulang.
Jerina merasa curiga tetapi juga takut
tentang apa yang dilakukan Rustam dengan Azwita di labor yang berada di ruang
bawah tanah rumah Azwita, sehingga dia mencari tahu dan masuk labor. Dan tidak
sengaja dia masuk ke ruangan rahasia dan ternyata di sana ada Rustam dan
Azwita. Mereka berdua pun membawa Jerina ke suatu tempat karena mereka
menganggap Jerina sudah tahu rahasia mereka.
Di hotel Zenon memindahkan SMC tersebut ke
dalam gagang kacamata penyamarannya, dan tabungnya dimasukkan ke dalam WC. Saat
Zenon tidur karena pengaruh gas yang disemprotkan dari bawah pintunya, 2 orang
menggeledah kamarnya dan mencari SMC tersebut. Setelah dicari dan tidak ketemu,
2 orang tersebut pergi sebelum pengaruh gas itu hilang.
Zenon berada di restoran saat seseorang
mendatanginya dan bilang kalau dia ingin bertemu dengan Jerina, dia harus ikut
dengan orang itu. Dia menyetujui dan dibawanya dia ke sebuah tempat. Setelah
itu dia di sidang tentang SMC yang harganya 20 juta dolar itu. Karena Zenon
tidak mau memberitahu di mana SMC itu, dia ditahan di sebuah ruangan dan
ditidurkan pada sebuah alat seperti dipan besi dan bisa menarik tubuhnya
mungkin hingga putus. Sehingga dia mencoba terus untuk melepaskan diri dengan
bantuan kobra. Dan saat dia akan melarikan diri, dia dibuat pingsan dan
dipindahkan pada suatu ruangan yang dindingnya terbuat dari besi yang di situ
bisa dimasuki air laut walaupun sedikit demi sedikit. Dibalik dinding itu,
Zenon yakin ada Jerina di sana, maka diberinya penjepit kertas yang dilengkapi
alat pelacak untuk Jerina.
Setelah Zenon dapat melarikan diri dari
tempat tersebut, dia pergi ke labor dan bertanya-tanya perihal Jerina berada
kepada Rustam dan Azwita. Mereka menceritakan semua setelah Azwita menembak
Rustam, nyonya Losara (ibu Azwita) menembak Azwita, dan Rustam menembak nyonya
Losara. Yang menjadi dalang dari semua ini ternyata adalah pak Ibrahim Zanu.
Dan isi SMC tersebut adalah data proyek reaktor nuklir yang sebenarnya. Di saat
ketegangan berlangsung, Zenon ingat Jerina dan melacak di mana Jerina berada.
Di belakang kuil ular di tempat rahasia
seperti yang dicurigai Zenon sebelumnya, penjaga kuil membawa dupa untuk
menenangkan ribuan ular tersebut agar dapat menuju tempat penyimpanan rahasia.
Di sana terdapat seperti buntalan yang ternyata isinya adalah Jerina yang
terkulai lemah. Setelah Jerina lebih sadar, Arsyad menceritakan semua kejadian
dan mengakui kalau dia hanya pura-pura mencintai Azwita demi penyelidikan
terhadap kasus narkoba. Dan yang dia cintai adalah Jerina, orang yang selama
ini membenci Arsyad karena sikapnya pada Jerina. Arsyad juga berjanji akan
menggantikan ayah Jerina untuk menjaga Jerina, dan dia menginginkan Jerina
untuk menjadi istrinya. Dan Zenon? Tentu dia akan segera pulang ke Jakarta
karena tugasnya telah selesai.
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)